Editor’s
Note : Artikel ini ditulis oleh Reid
Hoffman, founder Linkedin dan dipublish di Linkedin.
Tidak perduli seberapa bagus
pemikiran atau strategi Anda, jika bermain solo, Anda akan selalu
kalah terhadap sebuah tim.
Relationship berpengaruh karena
orang-orang yang menghabiskan waktu bersama Anda akan membentuk siapa Anda
sekarang dan nanti. Behavior and beliefs are contagious
Cara tercepat untuk mengubah diri
Anda adalah dengan berkumpul bersama orang-orang yang memiliki sifat yang ingin
Anda miliki.
Riset menunjukkan bahwa sebuah tim
dalam dunia bisnis cenderung memiliki performa sama setingkat dengan anggota
tim yang paling jelek
Walaupun Anda sadar bahwa akan tetap
dalam versi beta selamanya, atau perusahaan Anda sudah menghasilkan sebuah
competitive advantage, atau Anda sudah mengantisipasi apapun yang terjadi
terhadap karir Anda – walaupun Anda sudah melakukan semua itu, jika ANDA
MELAKUKANNYA SENDIRIAN, Anda tidak akan bisa mencapai potensi maksimum dari
tujuan Anda.
Para profesional kelas dunia
membangun jaringan untuk membantu mereka dalam menghadapi dunia. Tidak perduli
seberapa bagus pemikiran atau strategi Anda, jika bermain solo,
Anda akan selalu kalah terhadap sebuah tim. Para atlit membutuhkan pelatih,
anak yang cerdas membutuhkan orang tua dan guru, para sutradara membutuhkan
produser dan aktor, politisi membutuhkan penyandang dana dan pembuat strategi,
ilmuwan membutuhkan partner di lab dan mentor. Ben membutuhkan Jerry. Steve
Jobs membutuhkan Steve Wozniak.
Tentunya terlihat bahwa kerjasama
tim menghasilkan sesuatu yang lebih baik di dunia startup. Hanya sedikit startup
yang didirikan oleh satu orang. Semua orang dalam komunitas entrepreneur setuju
bahwa menciptakan tim yang bertalenta adalah hal yang sangat penting.
Sama
seperti entrepreneur yang selalu merekrut dan membangun tim yang berisi
orang-orang hebat, Anda juga harus selalu berinvestasi dalam profesional
network untuk mengembangkan startup yang menjadi karir Anda.
Secara sederhana, jika Anda ingin
mempercepat perkembangan karir Anda, Anda membutuhkan bantuan dan dukungan dari
orang lain.
Hubungan dengan orang lain sangat
penting untuk karir Anda, tidak perduli organisasi apapun yang Anda ikuti atau
tingkat senioritas Anda, karena setiap pekerjaan pada akhirnya mengharuskan
interaksi dengan orang lain. Faktanya, kata “company” berasal dari bahasa Latin
cum dan pane yang artinya ‘mematahkan roti bersama-sama.’ Bahkan
kalau Anda adalah seorang solo software developer, Anda harus
tetap bekerjasama dengan orang lain pada titik tertentu, jika ingin membuat
produk yang benar-benar akan digunakan orang lain. Amazon, Boeing, UNICEF, dan
Whole Foods, semuanya merupakan organisasi yang berbeda, tapi semuanya adalah people
organization. “People”-lah yang mengembangkan teknologi, menulis
perencanaan, dan berdiri di balik logo perusahaan.
People adalah sumber daya utama
Sebagai contoh, pertemanan yang
sudah berlangsung lama antara saya dan Peter Thiel, yang dimulai sejak kuliah,
adalah hal yang menghubungkan saya dengan PayPal. Tanpa hubungan ini, Peter
tidak akan pernah menghubungi saya tentang kesempatan yang bisa mengubah hidup
saya itu. Sama halnya saat saya mereferensikan Sean Parker dan mark Zuckerberg
pada Peter saat masa-masa awal pendanaan Facebook. Dalam aliansi seperti itu,
sumber daya mengalir dari kedua belah pihak.
People juga bertindak sebagai gatekeeper.
Jeffrey Pfeffer, professor dalam bidang organizational behavior di Stanford,
menemukan fakta yang menunjukkan bahwa dalam hal promosi, hubungan yang kuat
dan baik dengan bos Anda lebih berpengaruh dibandingkan dengan kompetensi. Ini
bukan tentang nepotisme atau politik (walau kadang memang benar). Ada
penjelasan yang bagus: seseorang yang kurang berkompetensi tapi
berhubungan baik dengan orang lain dan berkontribusi dalam sebuah tim bisa
berpengaruh lebih baik pada perusahaan daripada seseorang yang 100 persen kompeten
tapi tidak bisa bekerja dalam tim.
Akhirnya, relationship berpengaruh
karena orang-orang yang menghabiskan waktu bersama Anda akan membentuk siapa
Anda sekarang dan nanti. Behavior and beliefs are contagious, Anda bisa dengan
mudah “menangkap” keadaan emosional teman Anda, mengikuti aksi mereka, dan
menyerap nilai-nilai yang mereka miliki seolah-olah menjadi milik Anda. Jika
teman Anda merupakan orang-orang pekerja keras, kemungkinan Anda juga memiliki
sifat yang sama. Cara tercepat untuk mengubah diri Anda adalah dengan
berkumpul bersama orang-orang yang memiliki sifat yang ingin Anda miliki.
Di samping fakta bahwa tidak ada hal
penting yang dilakukan sendirian, kita masih hidup dalam budaya yang
mengagungkan “hero”. Jika Anda melakukan survey tentang kenapa
perusahaan seperti General Electric bisa sebesar sekarang, maka kemungkinan
Anda akan mendengar tentang Jack Welch, tapi tidak sedikitpun tentang tim yang
dia bangun. Serta jika Anda bertanya tentang cerita karir seseorang seperti
Jack Welch, maka Anda akan mendengar bahwa dia bisa mencapai puncak karena
kerja keras, kepandaian, dan kreativitas.
Umumnya, segala jenis atribut
individual membumbui penjelasan tentang kesuksesan seseorang. Buku-buku yang
menjanjikan perubahan hidup masuk dalam rak “self-help”.
Seminar yang menjanjikan untuk mengajarkan cara menjadi sukses dikategorikan
dalam personal development. Sekolah bisnis jarang
mengajarkan kemampuan relationship building. Semuanya tentang saya, saya
dan saya. Kenapa kita jarang membicarakan tentang teman, sekutu, dan kolega
yang membentuk diri kita sekarang?
Sebagian
karena cerita tentang orang yang membangun kesuksesannya sendiri merupakan
cerita yang menarik
Cerita yang bagus memiliki awal,
tengah, dan akhir, serta drama, penyebab masalah, seorang pahlawan, dan seorang
penjahat. Lebih mudah menceritakan sesuatu dengan mengabaikan pemeran yang
lain. ”Superman dan 10 rekannya” lebih sulit diucapkan jika dibanding
”Superman.” Kita terus menceritakan cerita seperti ini sejak berabad-abad lalu.
Benjamin Franklin sendiri menciptakan dengan indah Autobiografinya sendiri
sebagai sebuah pelajaran penting tentang self-making. Orang Amerika
cenderung menyukai cerita tentang self-made-man karena mereka adalah
negara yang memiliki idola seperti John Wayne dengan individualismenya.
If you study the life of any notable
person, you’ll find that the main character operates within a web of support
Tapi narasi yang ada cenderung
terlalu menyederhanakan kenyataan. Faktanya, jaringan yang dimiliki Benjamin
Franklin berpengaruh besar dalam kehidupan dan kesuksesannya. Sama halnya saat
Anda mempelajari tentang kehidupan seorang tokoh terkemuka, Anda akan menyadari
bahwa tokoh utamanya beroperasi dalam jaringan dukungan orang lain. Sangat
menyenangkan untuk berpikir bahwa kita adalah satu-satunya pahlawan dalam
cerita kehidupan kita, tapi kita berada di tengah-tengah kota, perusahaan,
keluarga, dan masyarakat umum, sejumlah besar orang-orang yang membentuk,
membantu, dan kadang menyakiti diri kita. Mustahil untuk memisahkan
seseorang dari lingkungannya. Tidak ada cerita tentang prestasi seseorang yang
boleh dipisahkan dari konteks sosial yang lebih luas.
Cerita tentang seseorang yang sukses
sendirian mungkin hanya sebuah mitos, tapi pepatah tentang -There is no “I” in “team”
- juga salah. Tentu ada “saya” dalam sebuah “tim”. Sebuah tim terdiri
dari individu-individu yang memiliki kelebihan dan kemampuan masing-masing. Michael
Jordan membutuhkan timnya, tapi tidak ada yang akan membantah bahwa dia lebih
krusial untuk kesuksesan Chigaco Bulls jika dibandingkan dengan rekan satu
timnya, dan satu “apel busuk” dalam tim yang sama kuatnya bisa merusak
permainan keseluruhan tim. Riset menunjukkan bahwa sebuah tim dalam dunia
bisnis cenderung memiliki performa sama setingkat dengan anggota tim yang
paling jelek. Talenta individual dan kerja keras Anda mungkin tidak cukup
untuk mencapai kesuksesan, tapi tentunya sangat dibutuhkan.
Versi yang berbeda tentang
kesuksesan adalah seorang individu dan tim berpengaruh. “Saya” saja atau
“Kita” saja adalah pilihan yang salah. Keduanya harus dimiliki. Kesuksesan
karir Anda tergantung pada kemampuan individu dan kemampuan
jaringan yang Anda miliki untuk memperbesarnya.
Bayangkan “Saya (I)” dipangkat dengan
“Kita (We)”. Kekuatan seorang individu ditingkatkan secara eksponen dengan
bantuan dari sebuah tim (jaringan). Tapi sama halnya dengan 0 dipangkat dengan
100 manghasilkan nol, tidak ada tim tanpa individual di dalamnya.