Rabu, 18 Desember 2013

Kenapa Personal Relationship Sangat Berpengaruh untuk Anda



Editor’s Note : Artikel ini ditulis oleh Reid Hoffman, founder Linkedin dan dipublish di Linkedin.

Tidak perduli seberapa bagus pemikiran atau strategi Anda,  jika bermain solo, Anda akan selalu kalah terhadap sebuah tim.
Relationship berpengaruh karena orang-orang yang menghabiskan waktu bersama Anda akan membentuk siapa Anda sekarang dan nanti. Behavior and beliefs are contagious
Cara tercepat untuk mengubah diri Anda adalah dengan berkumpul bersama orang-orang yang memiliki sifat yang ingin Anda miliki.
Riset menunjukkan bahwa sebuah tim dalam dunia bisnis cenderung memiliki performa sama setingkat dengan anggota tim yang paling jelek

Walaupun Anda sadar bahwa akan tetap dalam versi beta selamanya, atau perusahaan Anda sudah menghasilkan sebuah competitive advantage, atau Anda sudah mengantisipasi apapun yang terjadi terhadap karir Anda  – walaupun Anda sudah melakukan semua itu, jika ANDA MELAKUKANNYA SENDIRIAN, Anda tidak akan bisa mencapai potensi maksimum dari tujuan Anda.
Para profesional kelas dunia membangun jaringan untuk membantu mereka dalam menghadapi dunia. Tidak perduli seberapa bagus pemikiran atau strategi Anda,  jika bermain solo, Anda akan selalu kalah terhadap sebuah tim. Para atlit membutuhkan pelatih, anak yang cerdas membutuhkan orang tua dan guru, para sutradara membutuhkan produser dan aktor, politisi membutuhkan penyandang dana dan pembuat strategi, ilmuwan membutuhkan partner di lab dan mentor. Ben membutuhkan Jerry. Steve Jobs membutuhkan Steve Wozniak.
Tentunya terlihat bahwa kerjasama tim menghasilkan sesuatu yang lebih baik di dunia startup. Hanya sedikit startup yang didirikan oleh satu orang. Semua orang dalam komunitas entrepreneur setuju bahwa menciptakan tim yang bertalenta adalah hal yang sangat penting.
Sama seperti entrepreneur yang selalu merekrut dan membangun tim yang berisi orang-orang hebat, Anda juga harus selalu berinvestasi dalam profesional network untuk mengembangkan startup yang menjadi karir Anda.
Secara sederhana, jika Anda ingin mempercepat perkembangan karir Anda, Anda membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang lain.
Hubungan dengan orang lain sangat penting untuk karir Anda, tidak perduli organisasi apapun yang Anda ikuti atau tingkat senioritas Anda, karena setiap pekerjaan pada akhirnya mengharuskan interaksi dengan orang lain. Faktanya, kata “company” berasal dari bahasa Latin cum dan pane yang artinya ‘mematahkan roti bersama-sama.’ Bahkan kalau Anda adalah seorang  solo software developer, Anda harus tetap bekerjasama dengan orang lain pada titik tertentu, jika ingin membuat produk yang benar-benar akan digunakan orang lain. Amazon, Boeing, UNICEF, dan Whole Foods, semuanya merupakan organisasi yang berbeda, tapi semuanya adalah people organization. “People”-lah yang mengembangkan teknologi, menulis perencanaan, dan berdiri di balik logo perusahaan.
People adalah sumber daya utama
Sebagai contoh, pertemanan yang sudah berlangsung lama antara saya dan Peter Thiel, yang dimulai sejak kuliah, adalah hal yang menghubungkan saya dengan PayPal. Tanpa hubungan ini, Peter tidak akan pernah menghubungi saya tentang kesempatan yang bisa mengubah hidup saya itu. Sama halnya saat saya mereferensikan Sean Parker dan mark Zuckerberg pada Peter saat masa-masa awal pendanaan Facebook. Dalam aliansi seperti itu, sumber daya mengalir dari kedua belah pihak.
People juga bertindak sebagai gatekeeper. Jeffrey Pfeffer, professor dalam bidang organizational behavior di Stanford, menemukan fakta yang menunjukkan bahwa dalam hal promosi, hubungan yang kuat dan baik dengan bos Anda lebih berpengaruh dibandingkan dengan kompetensi. Ini bukan tentang nepotisme atau politik (walau kadang memang benar). Ada penjelasan yang bagus: seseorang yang kurang berkompetensi tapi berhubungan baik dengan orang lain dan berkontribusi dalam sebuah tim bisa berpengaruh lebih baik pada perusahaan daripada seseorang yang 100 persen kompeten tapi tidak bisa bekerja dalam tim.
Akhirnya, relationship berpengaruh karena orang-orang yang menghabiskan waktu bersama Anda akan membentuk siapa Anda sekarang dan nanti. Behavior and beliefs are contagious, Anda bisa dengan mudah “menangkap” keadaan emosional teman Anda, mengikuti aksi mereka, dan menyerap nilai-nilai yang mereka miliki seolah-olah menjadi milik Anda. Jika teman Anda merupakan orang-orang pekerja keras, kemungkinan Anda juga memiliki sifat yang sama. Cara tercepat untuk mengubah diri Anda adalah dengan berkumpul bersama orang-orang yang memiliki sifat yang ingin Anda miliki.

Di samping fakta bahwa tidak ada hal penting yang dilakukan sendirian, kita masih hidup dalam budaya yang mengagungkan “hero”. Jika Anda melakukan survey tentang kenapa perusahaan seperti General Electric bisa sebesar sekarang, maka kemungkinan Anda akan mendengar tentang Jack Welch, tapi tidak sedikitpun tentang tim yang dia bangun. Serta jika Anda bertanya tentang cerita karir seseorang seperti Jack Welch, maka Anda akan mendengar bahwa dia bisa mencapai puncak karena kerja keras, kepandaian, dan kreativitas.
Umumnya, segala jenis atribut individual membumbui penjelasan tentang kesuksesan seseorang. Buku-buku yang menjanjikan perubahan hidup masuk dalam rak “self-help”. Seminar yang menjanjikan untuk mengajarkan cara menjadi sukses dikategorikan dalam personal development. Sekolah bisnis jarang mengajarkan kemampuan relationship building. Semuanya tentang saya, saya dan saya. Kenapa kita jarang membicarakan tentang teman, sekutu, dan kolega yang membentuk diri kita sekarang?
Sebagian karena cerita tentang orang yang membangun kesuksesannya sendiri merupakan cerita yang menarik
Cerita yang bagus memiliki awal, tengah, dan akhir, serta drama, penyebab masalah, seorang pahlawan, dan seorang penjahat. Lebih mudah menceritakan sesuatu dengan mengabaikan pemeran yang lain. ”Superman dan 10 rekannya” lebih sulit diucapkan jika dibanding ”Superman.” Kita terus menceritakan cerita seperti ini sejak berabad-abad lalu. Benjamin Franklin sendiri menciptakan dengan indah Autobiografinya sendiri sebagai sebuah pelajaran penting tentang self-making. Orang Amerika cenderung menyukai cerita tentang self-made-man karena mereka adalah negara yang memiliki idola seperti John Wayne dengan individualismenya.
If you study the life of any notable person, you’ll find that the main character operates within a web of support
Tapi narasi yang ada cenderung terlalu menyederhanakan kenyataan. Faktanya, jaringan yang dimiliki Benjamin Franklin berpengaruh besar dalam kehidupan dan kesuksesannya. Sama halnya saat Anda mempelajari tentang kehidupan seorang tokoh terkemuka, Anda akan menyadari bahwa tokoh utamanya beroperasi dalam jaringan dukungan orang lain. Sangat menyenangkan untuk berpikir bahwa kita adalah satu-satunya pahlawan dalam cerita kehidupan kita, tapi kita berada di tengah-tengah kota, perusahaan, keluarga, dan masyarakat umum, sejumlah besar orang-orang yang membentuk, membantu, dan kadang menyakiti diri kita. Mustahil untuk memisahkan seseorang dari lingkungannya. Tidak ada cerita tentang prestasi seseorang yang boleh dipisahkan dari konteks sosial yang lebih luas.
Cerita tentang seseorang yang sukses sendirian mungkin hanya sebuah mitos, tapi pepatah tentang -There is no “I” in “team” -  juga salah. Tentu ada “saya” dalam sebuah “tim”. Sebuah tim terdiri dari individu-individu yang memiliki kelebihan dan kemampuan masing-masing. Michael Jordan membutuhkan timnya, tapi tidak ada yang akan membantah bahwa dia lebih krusial untuk kesuksesan Chigaco Bulls jika dibandingkan dengan rekan satu timnya, dan satu “apel busuk” dalam tim yang sama kuatnya bisa merusak permainan keseluruhan tim. Riset menunjukkan bahwa sebuah tim dalam dunia bisnis cenderung memiliki performa sama setingkat dengan anggota tim yang paling jelek. Talenta individual dan kerja keras Anda mungkin tidak cukup untuk mencapai kesuksesan, tapi tentunya sangat dibutuhkan.
Versi yang berbeda tentang kesuksesan adalah seorang individu dan tim berpengaruh. “Saya” saja atau “Kita” saja adalah pilihan yang salah. Keduanya harus dimiliki. Kesuksesan karir Anda tergantung pada kemampuan individu dan kemampuan jaringan yang Anda miliki untuk memperbesarnya.
Bayangkan “Saya (I)” dipangkat dengan “Kita (We)”. Kekuatan seorang individu ditingkatkan secara eksponen dengan bantuan dari sebuah tim (jaringan). Tapi sama halnya dengan 0 dipangkat dengan 100 manghasilkan nol, tidak ada tim tanpa individual di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar